Rabu, 01 Desember 2010

DZIKIR DAN DOA By. Faisal Syahreza


Untuk Lukman A Sya
Sore itu, Perjumpaan kita
Memang tak sengaja
Aku sedang berharap ada malaikat turun
dari gedung yang habis terbakar
engkau sedang khusyuk mengajarkan
rerimbun makrifat di samping telepon umum
pada adik-adikmu yang sedang menghitung
waktu di almanak penuh kesibukan
membuat makalah dan tugas kuliah
ya, yak au senantiasa
tak ingin menatapku
tanpa kacamata, hingga
aku dan juga kata-kata
dalam puisiku telanjang dipandangmu
tapi sejentik pertemuan yang kerap
sekali membangun aku pada
peradaban kepenyairan kian
terang bagai lelampu di jalan kota kembang
kapan kau akan pulang
ke halaman rumahmu lagi, kataku padanya
rampung menghapusi airmata, jawabmu
yang aku kira, kepedihan kita sama,
ketika usia telah menjadi sia-sia
tanpa dzikir dan doa.

Bandung, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar